Senin, 26 Agustus 2013

TAHAPAN YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBANGUNAN AGAR BERJALAN LANCAR

Tahapan-tahapan diperlukan agar pembangunan lancar, sesuai jadwal dan sesuai dengan keinginan.

Adapun tahapan2 yang pernah saya ulas dalam pembahasan sebelum nya adalah:

  1. Perencanaan
  2. Pelaksanaan


  3. Pemeliharaan



Dalam tahap perencanaan, kita perlu mengoptimalkan semua potensi yang ada,
adapun unsur-unsur dalam perencanaan sebagai berikut :
  1. Persiapan, survey pengumpulan data lokasi. 
  2. Pembuatan gambar / dokumen untuk pelaksanaan pembangunan. 
  3. Pembuatan schedule dan Rancangan Anggaran Baiaya (RAB).

Gambar yang sangat diperlukan dalam pembangunan agar proses tersebut berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana adalah GAMBAR KERJA atau Gambar BESTEK,

Gambar Kerja atau Bestek adalah sebuah buku atau kumpulan beberapa gambar panduan dan petunjuk untuk pelaksanaan pembangunan.

Bagian2 dari Gambar Bestek adalah:  gambar Arsitek, gambar Sipil, dan gambar ME.

Gambar ARSITEK

antara lain : denah, tampak, potongan a-a melintang ,potongan b-b membujur, denah kusen, pintu dan jendela, denah plafon dan perletakan lampu, denah keramik, denah atap, denah furnitur, dll 

Gambar SIPIL
antara lain : denah pondasi, sloof, pembalokan, potongan, diagram, kolom, pembesian.., dll.

Gambar ME
antara lain : denah instalasi listrik, instalasi air bersih, instalasi air kotor, septik tank,

Gambar DETAIL

antara lain : detail kusen pintu dan jendela, detail plafon, detail konstruksi atap, detail potongan, detail pondasi, detail pembalokan, dll.

Rabu, 31 Juli 2013

Mengenal Lebih Dekat tentang Sistem Drainase French Drain

french drain

Sejarah, desain dasar, serta fungsi dari French Drain dalam menghilangkan genangan air pada suatu bangunan.

Untuk mengatasi genangan air yang sering terbentuk di halaman rumah akibat intensitas hujan yang tinggi, maka dibuatlah instalasi drainase French drain. French drain memang salah satu sistem drainase yang paling terkenal dan paling sering digunakan karena cukup efektif dalam mengurangi timbulnya genangan air. Untuk itu, mengingat pentingnya instalasi Fench Drain terutama bagi area yang sering terendam air hujan, maka kali ini kita akan mengulas lebih detail mengenai sistem drainase French Drain ini.

Sekilas tentang French Drain
 
French Drain atau yang lebih dikenal sebagai drain tile atau perimeter drain system adalah sebuah sistem yang mengatur air hujan serta air permukaan yang biasanya menggenang di sekeliling rumah dan bangunan – bangunan lain. Desain dasar dari French Drain ini tergolong simpel, apapun material yang digunakan untuk membuatnya. French Drain memiliki desain dasar mirip sebuah selokan bawah tanah yang dibangun dengan tingkat kemiringan tertentu. Di dalamnya terdapat pipa drainase yang diisi dengan bebatuan yang kemudian ditutupi dengan lapisan – lapisan tanah. Di atas batuan serta lapisan tanah tersebut sering ditanami tumbuh – tumbuhan.
Parit yang ada pada French Drain system ini kemudian diarahkan ke saluran air di area penampung air yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Area yang dipilih tersebut biasanya sudah ditentukan oleh konstrutor dari sistem drainase tersebut. Air yang sudah tertampung di area ini masih memiliki kemungkinan untuk diteruskan ke pompa bah atau sumur.
French drain ini merupakan sistem drainase yang sangat populer dibandingkan sistem drainase yang lain karena tergolong mudah dalam perawatan maupun penginstalan. French Drain ini juga dapat bekerja sangat maksimal dan jarang sekali mengalami penyumbatan. Sehingga, air akan lebih lancar untuk dialirkan ke tempat – tempat penampungan.
Melihat begitu besarnya peran French Drain, kali ini kita akan mengulik sejenak tentang asal mula, desain dasar dan prinsip kerja sistem drainase ini.

1. Desain asli French Drain

French Drain adalah sistem drainase yang diciptakan pertama kali oleh Henry French. Ia mempopulerkan sistem drainase ini lewat bukunya yang ditulis sekitar tahun 1859. Pada waktu itu, telah ada sebuah sistem drainase yang telah banyak digunakan penduduk. French hanya memberikan tambahan dan perbaikan pada sistem drainase yang ada dan menangani masalah utama yang kerap muncul pada sistem draniase yang ada saat itu, yakni penyumbatan. Untuk menangani hal tersebut, ia menambahkan batu – batu keras yang sudah dihancurkan dan diletakkan pada saluran air untuk mencegah penyumbatan dari runtuhan atau puing – puing material. Batu – batuan tadi berperan sebagai filter alami yang memungkinkan air untuk mengalir melalui saluran – saluran air tetapi mencegah puing – puing, dedaunan, dan ranting – ranting untuk ikut terbawa air tersebut. Karena, puing – puing inilah yang diduga menjadi penyebab utama penyumbatan pada French Drain.

french drain2
Gambar Saluran Drainase Jenis French Drain

Desain dasar ini melibatkan penggunaan parit – parit, batuan – batuan yang dihancurkan/ batuan kerikil, dan lapisan – lapisan pasir yang diletakkan di atas batu kerikil tadi. Yang pasti, parit ini harus dibangun dengan kemiringan yang cukup dan kemudian dihubungkan dengan saluran air dimana air nantinya akan dialirkan. Terakhir, di penghujung saluran air nanti, dibuatlah sebuah penampung air yang berfungsi sebagai titik akumulasi, entah itu berupa kolam atau sebuah sumur.

2. French Drain dengan Pipa Drainase

Saat ini, desain French Drain yang modern telah mengalami beberapa perubahan dan penambahan pada desain dasarnya. French Drain saat ini lebih sering digunakan untuk menghilangkan genangan air yang ada di sekitar pondasi sebuah bangunan. French Drain ini banyak menggunakan pipa – pipa berbahan plastik atau PVC yang kemudian difungsikan untuk mengalirkan air ke kolam atau bak penampungan yang sudah dipersiapkan.
Di beberapa desain bangunan, pipa berbahan tanah liat atau clay mungkin lebih banyak digunakan ketimbang pipa plastik. Namun, kekurangan dari pipa berbahan clay ini yakni pipa mudah rusak dan terkikis seiring berjalannya waktu. Akibatnya, sistem drainase French Drain ini akan gagal dan tak dapat berfungsi.
french-drain
Gambar Detail dan Potongan French Drain

Pipa – pipa yang digunakan dalam French Drain ini biasanya dibungkus dengan kain penyaring yang mencegah penyumbatan pada penghubung antar pipa. Setelah dilapisi dengan kain tadi, pipa tersebut ditutupi dengan batu kerikil yang kemudian ditutup lagi dengan lapisan pasir sehingga tidak akan nampak dari permukaan.

3. Interior versus Exterior Foundation Drains

French drain biasanya diinstal pada sebuah bangunan dan biasanya diletakkan di sekeliling pondasi bangunan. Saat bangunan tersebut sedang dalam tahap konstruksi, French drain biasanya ditempatkan di bagian eksterior bangunan untuk menghilangkan genangan air yang ada di sekelilingnya. Hal ini karena genangan air yang terbentuk di sekitar pondasi dapat mengikis struktur pondasi yang akhirnya membahayakan bangunan itu sendiri. Untuk itu, dengan adanya French Drain , diharapkan sistem ini bisa menjadi salah satu alat untuk menjaga integritas struktur bangunan.
Namun, untuk bangunan yang sudah eksis berdiri dimana French Drain eksteriornya gagal untuk menjalankan fungsinya, maka sistem drainase penggantinya bisa juga dipasang di interior bangunan. Sistem ini biasanya dipasang di sekeliling perimeter di bagian dalam pondasi bangunan.
.....
Sumber: www.architectaria.com

Senin, 11 Maret 2013

Kumpulan hatch autoCAD

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang hatch dalam autoCAD. Hatch merupakan suatu bentuk-bentuk pola arsiran yang sudah ada dalam program autoCAD yang dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan dan dapat disesuaikan dengan ukuran yang di inginkan..cekibroott..!!
Nah, untuk itu saya mencoba memberikan beberapa bentuk-bentuk hatch yang mungkin belum ada di program autoCAD secara default.
screenshot :



Cara menggunakannya :
1. Instal hatchnya kemudian di extract di sembarang tempat
2. Buka autoCAD sembarang versi
3. Pada workspace / bidang gambar klik kanan pilih 'Options'
4. Pada menu 'File' klik tanda '+' Support Files Search Path
5. Klik tombol 'add' yang ada disebelah kanan trus klik 'browse'
6. Cari file hatch yang sudah anda extract tadi kemudian klik 'OK > apply > OK'
7. Kemudian di workspace tekan 'H' / hatch
8. Pada 'pattern' klik tombol '...' (titik-titik)
9. Kemudian klik 'custom'
Maka setelah anda klik 'custom' akan tambil hatch-hatch dengan bentuk baru mulai dari genting, batu, kayu, dll. Semoga tulisan ini dapat membantu anda yang sedang membutuhkan.

Link downloadnya :

Cara Menambahkan Koleksi Hatch Pattern atau ‘Arsiran’ dan Hatch Pattern Custom Folder Pada AutoCAD

‘hatch pattern’ atau yang lebih dikenal dengan ‘arsiran’ merupakan salah satu fasilitas AutoCAD yang biasa digunakan untuk membuat arsiran. ‘hatch pattern’ ini digunakan untuk meng-‘arsir’ pasir, pasangan bata, pasangan batu, kayu, genteng, seng, dan lain-lain.

Pada AutoCAD sendiri, telah menyediakan beberapa pilihan  'hatch pattern’. Namun, pilihan default yang disediakan sangat terbatas, sehingga kerapkali pilihan yang tersedia kurang memuaskan.

Untuk menambah koleksi ‘hatch pattern’, anda bisa membuatnya sendiri atau mendownloadnya secara gratis.

Berikut ini beberapa contoh ‘hatch pattern’ default:

ansi33
ANSI33
AR-B816
AR-B816
GRAVEL
GRAVEL
 
dan beberapa contoh ‘hatch pattern’ hasil download:
SPANTILE
SPANTILE
WOOD
WOOD
STONEWORK
STONEWORK
 
 
Ada banyak situs yang menyediakan ‘hatch pattern’ secara gratis. Ada arsiran kaca, kayu, pasangan batu, pasangan bata, genteng, seng, dan lain-lain. Di beberapa situs, ditampilkan ‘preview’, sehingga anda bisa memilih mana ‘hatch pattern’ yang sesuai dengan keinginan anda, sebelum mendownloadnya.
 

Langkah-langkah menambahkan Custum Folder ‘hatch pattern’ pada AutoCAD :

  • Download terlebih dahulu ‘hatch/arsir’ yang akan ditambahkan.
    Untuk download, bisa didapatkan di dotsoft.com , cadhatch.com atau anda bisa minta tolong ‘om google’ (bisa dengan kata kunci ‘hatch pattern free download’, atau dengan kata kunci lain sesuai kreatifitas anda). ekstensi file hatch adalah .pat (PAT File).
  • Simpan file yang di download tersebut. Untuk memudahkan pengelolaan, (disarankan) file ‘hatch’ yang didownload disimpan pada satu folder,
    misal di : (D:\master\engineering\hatch baru ).
Selanjutnya kita masuk pada langkah untuk menambahkan ‘hatch pattern’ pada custom folder ke AutoCAD.
  1. Buka AutoCAD, pilih menu   Tools   »  Options…  .
    AutoCAD Tools Option
  2. Pada jendela Options, pilih tab File. Klik pada bagian ‘Support File Search Path’.
    support file search path
  3. Setelah itu, klik button Add » Browse…
    add browse
  4. Akan muncul jendela Browse for Folder, lalu pilih folder/direktori tempat anda menyimpan file ‘hatch’, kemudian klik OK.
    Browse for Folder
  5. Sekarang, pada bagian ‘Support File Search Path’ bagian bawah, telah ditambahakan ‘path’ tempat anda menyimpan folder/direktori ‘hatch pattern’ custom folder,
    kemudian klik OK.
    Support File Search Path
Proses menambahkan ‘hatch pattern’ pada custom folder ke AutoCAD telah Selesai.
Untuk menggunakannya, sekarang kita kembali ke jendela AutoCAD.
  • Klik icon ‘Hatch…’
  • Pada jendelah Hatch and Gradient » tab ‘Hatch’ » bagian Pattern,
    klik button Displays the Hatch Pattern Palette dialog box.
    Displays the Hatch Pattern Palette dialog box
  • Klik tab Custom.
    Apabila instalasi tadi berhasil, maka pada tab Customakan muncul daftar hatch yang berada pada direktori yang ditambahkan tadi (seperti pada contoh gambar di bawah).
    Custom Hatch
Selanjutnya, ‘hatch pattern’ hasil download tadi, siap digunakan.
 
 

Kamis, 15 November 2012

Kornelis Benu: Pengujian Tanah II

Kornelis Benu: pengujian tanah II: DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)
I. Tujuan Menentukan harga CBR insitu (lapangan) dengan Dynamic Cone Penetrometer (DC...

Rabu, 07 November 2012

Pengukuran Waterpas

A.    DASAR TEORI
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
·       Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis unting-unting.
·       Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
·       Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
·       Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
·       Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.
Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat sbb :
·            Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
·            Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
·            Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.
Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :
          2BT = BA + BB
Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
                 BA = Bacaan benang atas waterpass
                 BB= Bacaan benang bawah waterpass

Bila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan salah pembacaan atau pembagian skala pada rambu ukur tersebut tidak benar.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ada dua macam pengukuran waterpass yang dilaksanakan, yaitu :
1.      Pengukuran Waterpass Memanjang
2.      Pengukuran Waterpass Melintang
Rumus-rumus yang digunakan dalam pengukuran waterpass adalah

a.      Pengukuran Waterpas Memanjang
                 Beda tinggi antara titik A dan B adalah :
        ΔhP1P2 = BTP1 – BTP2                             
  Adapun : ΔhP1P2 = beda tinggi antara titik P1 dan P2 
               BTP1   = bacaan benang tengah di titik P1 
              BTP2   = bacaan benang tengah di titik P2
                       
Jarak antara A dengan P1 adalah :
            do = 100 × (BAP1 – BBP1)
Adapun : dAP   = jarak antara titik A dan P
                BAA = bacaan benang atas di titik A
                BBA = bacaan benang bawah di titik A
            Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di tengah-tengah titik yang akan diukur. Hal ini untuk meniadakan kesalahan akibat tidak sejajarnya kedudukan sumbu teropong dengan garis arah nivo.

b.      Pengukuran Waterpass Melintang




            Beda tinggi antara titik 1 dan 2 adalah :
            Δh12 = BT1 – BT2
               Adapun : Δh12 = beda tinggi antara titik 1 dan titik 2
                                 BT1  = bacaan benang tengah di titik 1
                                 BT2  = bacaan benang tengah di titik 2
                Beda tinggi antara titik 1 dan titik P adalah :
                Δh1P = BT1 – TP
                Adapun : Δh1P = beda tinggi antara titik 1 dan titik P
                                 BT1  = bacaan benang tengah di titik 1
                                 TP    = tinggi pesawat

Berikut adalah kesalahan–kesalahan yang biasa dilakukan di lapangan :
1.      Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat di sebabkan karena mata si pengamat kabur, angka rambu ukur yang hilang akibat sering tergores, rambu ukur kurang tegak dan sebagainya.
2.      Penempatan pesawat atau rambu ukur yang salah.
3.      Pencatatan hasil pengamatan yang salah.
4.      Menyentuh kaki tiga (tripod) sehingga kedudukan pesawat / nivo berubah.

B.   MAKSUD
Pengukuran ini mempunyai maksud untuk :
·         Menentukan beda tinggi dari setiap titik pada jalan yang lurus serta menentukan elevasi setiap titik tersebut dari titik tetap (Bench Mark) yang telah ditetapkan.
·         Menentukan kedalaman dasar saluran, tinggi tanggul kiri dan kanan serta tinggi as jalan di setiap titik yang berbeda agar dapat menggambarkan profil melintang.

C.   PERALATAN
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran  waterpass ini adalah sebagai berikut:
·         Waterpass.
·         Statip.
·         Unting-unting.
·         Payung.
·         Dua buah rambu ukur.
·         Meteran.
·         Paku.
·         Palu
·         Cat.
·         Kuas kecil.

D.    CARA PELAKSANAAN
            Urut-urutan pelaksanaan dari pengukuran waterpass adalah sebagai berikut:
Pengukuran Waterpass Memanjang :
1.      Menentukan titik awal pengukuran serta titik tetap (Banch Mark) yang digunakan.
2.      Memberi tanda pada titik awal tersebut dengan menggunakan paku dan cat  sebagai titik P1.
3.      Menentukan titik A yang berjarak 25 meter didepan titik P1, dan titik P2 yang berjarak 25 meter didepan titik A dan seterusnya dengan memberi tanda dengan cat hingga titik terakhir, yaitu titik P11 sejauh 500 m dari titik awal.
4.      Mendirikan tripod tepat diatas titik P1 dan meletakkan alat ukur waterpass diatas tripod tersebut dengan menyekrup bagian bawahnya.
5.      Memasang Unting-unting dan mengusahakan agar unting-unting tersebut tepat menunjuk ke titik P1.
6.      Mengatur sekrup  pengungkit agar gelembung nivo terletak di tengah-tengah tabung.
7.      Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak diletakkan di titik BM kemudian ditembak dari titik P1 tersebut (usahakan letak bak vertikal)
8.      Kemudian benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass, yaitu : d =  100 x (BA-BB) dan 2  x BT  = BA + BB. Jika hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang kembali.
9.      Setelah titik BM diukur, waterpas dipindahkan ke titik A kemudian titik P1 dan P2 ditembak/diukur. Setelah itu alat dipindahkan ke titik B untuk penembakan/pengukuran ke titik P2 dan P3,dan seterusnya hingga titik terakhir yaitu titik J dan melakukan penembakan kembali ketitik awal untuk bacaan pulang hingga titik A.
10.  Melakukan penghitungan dan kesalahan yang diperbolehkan. Jika selisih beda tinggi antara pengukuran pergi dengan pengukuran pulang melampaui kesalahan ynag diijinkan, maka Pengukuran harus diulang kembali.

Pengukuran Waterpass Melintang :
1.      Pesawat didirikan tepat diatas dititik P1 yang telah ditandai dengan cat.
2.      Setelah unting-unting menunjuk tepat ke titik P1, sekrup pengukit diatur sedemikian rupa hingga gelembung nivo tepat ditengah-tengah.
3.      Menentukan  titik-titik yang akan ditentukan ketinggiannya, lalu mengukur jarak titik-titik tesebut dari pesawat. Titik-titik tersebut adalah titik 1, 2, 3, dst.
4.      Menyipat titik-titik yang telah ditentukan tersebut serta titik BM, sementara pemegang  rambu membetulkan posisi  rambu ukur (baak) spaya tegak betul.
5.      Setelah letak rambu ukur vertikal, benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass, yaitu : d = 100 x (BA-BB) dan 2 x BT = BA + BB. Jika hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang       kembali.
6.      Setelah titik-titik tersebut disipat, maka pesawat dipindahkan ke titik P2 yang telah diberi tanda cat, kemudian mengulang langkah-langkah no.2 s/d no.5. prosedur ini diulang untuk posisi pesawat di P3, P4, dan seterusnya hingga titik terakhir, yaitu titik P11.
7.      Melakukan penghitungan beda tinggi terhadap titik-titik tersebut.

E.     DATA DAN PERHITUNGAN
·         Pengukuran Waterpass memanjang
a.       Elevasi titik awal, yaitu titik A adalah :
Elevasi A = Elevasi BM + (bacaan Benang Tengah BM – tinggi                           pesawat di P1)
                 = 82,5500 + (1,119 – 1,490)
                 = 82,1790 m
b.      Elevasi B  = Elevasi A + ΔhAB
      = 82,1790 + (- 0,071)
     = 82,1080 m
                        Dan seterusnya, seperti terlihat dalam tabel 1.1.
 
·         Pengukuran Waterpass Melintang
a.       Tempat Pesawat di titik A
Elevasi 82,1790 m, dan tinggi pesawat 124 cm
Elevasi 1 = Elevasi A + (tinggi pesawat di A – BT1)
               = 82,1790 + (1,240 – 1,115)
               = 82,3040 m
Elevasi 2 = Elevasi A + (tinggi pesawat di A – BT2)
               = 82,1790 + (1,240 –1,063)
               = 82,3560 m
Dan seterusnya.

v     TITIK A
Elevasi = + 82,179 m ; Tinggi Pesawat = 124 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1129
1115
1101
2,80
0,125
82,3040
2
1077
1063
1049
2,80
0,052
82,3560
3
1078
1062
1046
3,20
0,001
82,3570
4
2086
2069
2052
3,40
-1,007
81,3500
5
2087
2067
2047
4,00
0,002
81,3520
6
2088
2065
2042
4,60
0,002
81,3540
7
1068
1062
1038
3,00
1,003
82,3570
8
1088
1062
1036
5,20
0
82,3570
9
1139
1113
1087
5,20
-0,051
82,3060
10
1115
1111
1107
0,80
0,002
82,3080
11
1234
1230
1226
0,80
-0,119
82,1890
12
1284
1230
1176
10,80
0
82,1890
13
1298
1229
1160
13,80
0,001
82,1900

v     TITIK B
Elevasi = + 82,1080 m ; Tinggi Pesawat =122 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1105
1091
1077
2,80
0,129
82,2370
2
1054
1040
1026
2,80
0,051
82,2880
3
1055
1039
1023
3,20
0,001
82,2890
4
2058
2041
2024
3,40
-1,002
81,2870
5
2062
2042
2022
4,00
-0,001
81,2860
6
2065
2041
2017
4,80
0,001
81,2870
7
1064
1039
1014
5,00
1,002
82,2890
8
1067
1040
1013
5,40
-0,001
82,2880
9
1118
1091
1064
5,40
-0,051
82,2370
10
1132
1091
1050
8,20
0
82,2370
11
1252
1211
1170
8,20
-0,12
82,1170
12
1267
1212
1157
11,00
-0,001
82,1160
13
1281
1211
1141
14,00
0,001
82,1170

v     TITIK C
Elevasi = + 82,0670 m ; Tinggi Pesawat =120 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1051
1037
1023
2,80
0,163
82,2300
2
1005
991
977
2,80
0,046
82,2760
3
1008
992
976
3,20
-0,001
82,2750
4
2210
2193
2176
3,40
-1,201
81,0740
5
2218
2197
2176
4,20
-0,004
81,0700
6
2220
2195
2170
5,00
0,002
81,0720
7
1023
997
971
5,20
1,198
82,2700
8
1024
996
968
5,60
0,001
82,2710
9
1076
1048
1020
5,60
-0,052
82,2190
10
1089
1048
1007
8,20
0
82,2190
11
1208
1165
1124
8,40
-0,117
82,1020
12
1218
1163
1108
11,00
0,002
82,1040
13
1230
1160
1090
14,00
0,003
82,1070
 

v     TITIK D
Elevasi = + 81,9670 m ; Tinggi Pesawat =139 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1248
1271
1258
-1,00
0,119
82,0860
2
1236
1223
1210
2,60
0,048
82,1340
3
1237
1222
1207
3,00
0,001
82,1350
4
2652
2632
2620
3,20
-1,41
80,7250
5
2218
2197
2176
4,20
0,435
81,1600
6
2643
2619
2595
4,80
-0,422
80,7380
7
1246
1221
1196
5,00
1,398
82,1360
8
1248
1220
1192
5,60
0,001
82,1370
9
1300
1272
1244
5,60
-0,052
82,0850
10
1313
1271
1229
8,40
0,001
82,0860
11
1455
1413
1371
8,40
-0,142
81,9440
12
1467
1411
1355
11,20
0,002
81,9460
13
1483
1412
1341
14,20
-0,001
81,9450

v     TITIK E
Elevasi = + 81,9070 m ; Tinggi Pesawat = 152 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1414
1400
1386
2,80
0,12
82,0270
2
1362
1348
1334
2,80
0,052
82,0790
3
1364
1348
1332
3,20
0
82,0790
4
2967
2950
2933
3,40
-1,602
80,4770
5
2978
2956
2934
4,40
-0,006
80,4710
6
2978
2952
2926
5,20
0,004
80,4750
7
1376
1349
1322
5,40
1,603
82,0780
8
1379
1350
1321
5,80
-0,001
82,0770
9
1430
1401
1372
5,80
-0,051
82,0260
10
1442
1400
1358
8,40
0,001
82,0270
11
1581
1539
1497
8,40
-0,139
81,8880
12
1596
1540
1484
11,20
-0,001
81,8870
13
1610
1539
1468
14,20
0,001
81,8880

v     TITIK F
Elevasi = + 81,8180 m ; Tinggi Pesawat = 139 cm
TITIK
BACAAN BAK
JARAK (m)
BEDA TINGGI (m)
ELEVASI (m)
BA
BT
BB
1
1394
1380
1366
2,80
0,01
81,8280
2
1412
1379
1346
6,60
0,001
81,8290
3
1443
1381
1319
12,40
-0,002
81,8270